terkini

Ads Google

Megawati Kenang Ziarah Penuh Haru ke Makam Imam Al-Bukhari

Redaksi
4/16/25, 09:44 WIB Last Updated 2025-04-16T02:44:17Z




KABARAN JAKARTA – Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, mengenang momen spiritual yang mengharukan saat berziarah ke makam ulama besar Imam Al-Bukhari di Uzbekistan pada September 2024. Ia menyampaikan kisah tersebut dalam sambutan pertunjukan teater musik "Imam Al-Bukhari dan Sukarno" yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (15/4) malam.


Dalam kesempatan itu, Megawati mengungkapkan getaran batin yang mendalam ketika berdoa di makam Imam Al-Bukhari. Suaranya bergetar dan air matanya menetes saat mengingat perjuangan sang ulama sekaligus mengenang jejak sejarah ayahnya, Soekarno, yang juga pernah berziarah ke tempat yang sama.


“Saya membayangkan perjuangan Imam Al-Bukhari dan jejak Bung Karno yang datang ke makam itu pada tahun 1956. Saat berdoa di sana, hati saya betul-betul bergetar secara spiritual,” kata Megawati dalam pidatonya, sebagaimana dikutip dari siaran pers, Rabu (16/4).


Ziarah tersebut dilakukan Megawati saat dirinya berada di Uzbekistan untuk menerima gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Silk Road. Ia menilai pengalaman itu sebagai momen yang sangat berharga dalam kehidupannya.


Imam Al-Bukhari, yang lahir pada tahun 810 M di kota Bukhara (sekarang Uzbekistan), dikenal sebagai ahli hadis paling terkemuka dalam sejarah Islam. Karya monumentalnya, Shahih Al-Bukhari, hingga kini menjadi rujukan utama dalam ilmu hadis di seluruh dunia Muslim.


Megawati pun mengagumi ketelitian ilmiah Imam Al-Bukhari, khususnya dalam memverifikasi setiap hadis yang dikumpulkan. Ia menilai, metodologi dan integritas moral yang tinggi dari sang ulama masih sangat relevan dalam konteks keilmuan masa kini.


Ia juga menyinggung peran besar ayahnya, Presiden Soekarno, yang turut memulihkan keberadaan makam Imam Al-Bukhari. Menurut Megawati, kunjungan Bung Karno ke Uni Soviet pada 1956 menjadi pemicu bagi perhatian dan perawatan makam yang sebelumnya terbengkalai.


"Langkah kecil Bung Karno ternyata membuka jalan besar untuk membangkitkan kembali warisan Islam di Asia Tengah. Makam itu kini menjadi destinasi ziarah yang penting," ujarnya.


Megawati menilai pertunjukan teater musik yang digelar malam itu bukan sekadar karya seni, tetapi juga sebagai jembatan emosional dan historis antara dua tokoh besar dari dua dunia yang berbeda—Imam Al-Bukhari dan Presiden Soekarno. Ia pun berharap, pertunjukan ini menjadi simbol abadi persahabatan antara Indonesia dan Uzbekistan.


"Semoga hubungan kedua bangsa ini terus terjaga dalam rasa hormat, penghargaan, dan kasih sayang," tutup Megawati.


KI

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Megawati Kenang Ziarah Penuh Haru ke Makam Imam Al-Bukhari

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x