%20(1)-min.png)
KABARAN JAKARTA – Setelah Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan keabsahan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai lulusan Fakultas Kehutanan, sejumlah tokoh oposisi tetap merencanakan aksi mendatangi kediaman Jokowi di Solo. Aksi tersebut dinilai sebagai bentuk pengusikan yang tidak berdasar.
Pernyataan resmi mengenai keabsahan ijazah Jokowi disampaikan oleh Sekretaris Universitas UGM, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, S.H., LL.M., pada Selasa (15/4/2025).
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Barisan Rakyat Jokowi Presiden (Bara JP), Relly Reagen, menyatakan pihaknya bersama relawan akan mendatangi Solo untuk memberikan dukungan dan menjaga kediaman Jokowi dari kelompok yang disebutnya sebagai “oposisi jalanan”.
"Kami mengecam Amien Rais, Roy Suryo, dr. Tifa, dan lainnya yang masih meragukan ijazah sah Pak Jokowi. UGM sudah memberi klarifikasi resmi, jadi tidak perlu ada kegaduhan lagi," tegas Reagen, Rabu (16/4/2025) di Jakarta.
Ia juga menyindir para tokoh oposisi yang dinilainya belum bisa menerima kekalahan politik. "Kalau kalah dalam pilpres jangan baper. Politik itu bukan untuk orang yang tidak siap kalah,” ujarnya.
Reagen turut menyinggung masa lalu Roy Suryo yang sempat tersandung kasus aset negara dan pelanggaran UU ITE. Ia mengingatkan bahwa Roy pernah diminta mengembalikan lebih dari 3.000 item aset Kemenpora dan dijatuhi hukuman penjara 9 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 2022 dalam kasus unggahan meme Candi Borobudur.
“Roy Suryo sendiri pernah menjadi narapidana dan melanggar UU ITE. Jadi lebih baik ngaca dulu sebelum menuding orang lain,” tambah Reagen.
Bara JP, kata Reagen, akan mengerahkan relawan dari berbagai wilayah untuk menjaga kediaman Jokowi. Ia menilai tindakan mendatangi rumah pribadi mantan presiden tidak mencerminkan etika budaya timur.
"Jika ada yang merasa dirugikan, silakan tempuh jalur hukum. Jangan ganggu keluarga Pak Jokowi. Kami relawan siap bertindak tegas," pungkasnya.
KI
%20(1)-min.png "Redaksi")
