%20(1)-min.png)
KABARAN ROHIL – Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mengambil langkah cepat dan tegas menyikapi lonjakan kasus malaria yang masih berlangsung sejak ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 2022. Bupati Rohil, H. Bistamam, secara resmi menginstruksikan pendirian Pos Komando Tanggap Darurat pertama di Kecamatan Sinaboi pada Sabtu (20/4/2025).
Posko ini akan menjadi pusat koordinasi dan respons cepat dalam penanggulangan malaria, meliputi pelayanan kesehatan, penyuluhan, serta aksi pencegahan yang melibatkan seluruh OPD dan elemen masyarakat sesuai SK Komando yang telah dikeluarkan.
“Gotong royong yang dimulai dari Kecamatan Sinaboi ini adalah langkah nyata kita dalam menekan angka penyebaran malaria. Pos komando ini akan memperkuat koordinasi dan tindakan cepat selama masa tanggap darurat,” ujar Bupati H. Bistamam.
Langkah ini mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan RI. Ze Eza Yulia Pearlovie, Penanggung Jawab Program KLB/Tanggap Darurat Malaria dari Kemenkes RI, mengapresiasi respons cepat Pemkab Rohil dalam menangani wabah ini.
Ia mengungkapkan telah berkomunikasi secara intensif dengan Bupati Bistamam terkait kebutuhan penanganan di lapangan. “Obat-obatan untuk penanganan malaria telah dikirim ke Rokan Hilir. Kami pastikan stoknya cukup,” ujar Ze Eza.
Lebih lanjut, Ze Eza menjelaskan bahwa penanganan malaria juga dapat didukung oleh anggaran Dana Desa, sebagaimana diatur dalam Permendes No. 7 Tahun 2023 dan No. 2 Tahun 2024, serta sesuai instruksi Kemendagri tertanggal 16 Januari 2025.
“Dana Desa bisa dimanfaatkan untuk penanggulangan penyakit menular. Ini menjadi instrumen penting untuk menggerakkan desa agar aktif mendukung penanganan malaria di tengah status tanggap darurat ini,” tambahnya.
Pemkab Rohil berharap seluruh pihak bisa bahu-membahu mendukung upaya ini, demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan bebas dari ancaman penyakit menular.
KI
%20(1)-min.png "Redaksi")
